HOME

Sabtu, 17 September 2016

Baituzzakah Pertamina, Beasiswa Bazma 2016, Scholarship Baituzakkah Pertamina



MENGABDI DALAM PENDIDIKAN
 
Tepat pada tanggal 26 juli tahun 1997 telah lahir anak laki-laki yang telah dinantikan oleh orang tuanya agar kelak dapat mewujudkan mimpi orang tua serta membangkitkan perekonomian keluarga dan bermanfaat untuk masyarakat. Anak itu tidak lain adalah si penulis essay ini. Nama saya Budi Maryanto, seorang mahasiswa jurusan Teknik Elektro di Politeknik Negeri Jakarta. Saya berasal dari Kota Bekasi tepatnya di Pondok Ungu kecamatan Medan Satria. Saya anak ke-3 dari 3 bersaudara, kakak yang pertama sudah berumah tangga, sedangkan kakak yang kedua belum bekerja. Saat ini saya tinggal bersama kedua orang tua serta kakak kedua saya. Ayah saya bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan, sedangkan ibu saya sebagai ibu rumah tangga. Sambil menimba ilmu, saya membantu orang tua saya dan menjadi kuli panggul bahan bangunan jika ada tetangga yang membutuhkan jasa saya.
Tidak lupa puji syukur saya panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia Nya, saat ini saya masih diberi kesempatan untuk membantu orang-orang yang saya cintai serta dapat terus menempuh pendidikan di bangku kuliah demi terwujudnya impian keluarga. Pendidikan formal saya dimulai dari SD Negeri Medan Satria III Bekasi pada tahun 2002 – 2008, dilanjutkan ke SMP Bina Siswa Utama pada tahun 2008 – 2011. Kemudian saya meneruskan ke SMK Negeri 1 Kota Bekasi dengan kejuruan Teknik Kendaraan Ringan pada tahun 2011 – 2014. Melewati jalur UMPN (Ujian Masuk Politeknik Negeri) tahun 2014 saya menempuh bangku perkuliahan di Politeknik Negeri Jakarta hingga saat ini.
Bermula dari tingkat Sekolah Dasar, saya mengukir prestasi akademik dengan mendapatkan dan mempertahankan posisi 5 besar di setiap tahunnya, serta di anugerahi sebagai peraih nilai Ujian Nasional tertinggi ke-3 di sekolah. Tak luput, di bidang non akademik saya menjadi juara 1 lomba sepak bola se-Kecamatan pada tahun 2007. Di tingkat SMP, saya mulai belajar aktif dalam berorganisasi pada ekstrakulikuler rohis serta menjadi ketua kelas saat kelas 1 SMP sampai kelas 2 SMP. Pada tingkat SMK, saya ikut serta dalam pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh PT Sparta Jayasakti, yaitu menjual sabun cair ke masyarakat. Saya juga ikut serta dalam Lomba Pramuka Gamajalastri VI sederajat Tingkat Se-Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten sebagai peserta dalam cabang lomba senam komando. Tidak hanya itu, saya menjadi satu dari empat perwakilan sekolah dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh BBPLKLN CEVEST Bekasi dengan pelatihan “Teknisi Spesialis Tune Up Injection” selama satu bulan.
Pengalaman organisasi saya terus berkembang saat duduk di bangku kuliah. Tahun pertama saya ikut aktif di organisasi Hamasah (Himpunan Mahasiswa As-Sakinah) serta menjadi panitia dalam acara PERBAN (Pelatihan Hari Raya Kurban) pada tahun 2014. Di tahun kedua saya terpilih menjadi ketua Hamasah periode 2015/2016 dengan aktif menjadi project officer kajian umum islam. Pada tahun ketiga ini saya terpilih menjadi ketua Departemen Kerohanian SMPK periode 2016/2017. Saat ini kegiatan diluar kampus juga ikut aktif di komunitas RWSC (Red White Skills Comunity) cabang bekasi yang bergerak dibidang keterampilan. Saya pun terpilih menjadi koordinator divisi sarana dan prasarana di komunitas tersebut. Keaktifan di organisasi mengasah kemampuan saya dalam kepemimpinan, membangun inisiatif untuk mengambil tindakan nyata dalam merespon permasalahan bersama dan membangun jaringan pertemanan lebih luas. Di luar organisasi untuk menyalurkan hobi, saya ikut olimpiade Politeknik Negeri Jakarta dengan meraih juara 5 Lomba Catur.
Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia. Bagi saya, pendidikan untuk setiap orang sangatlah penting dalam keberlangsungan kehidupan bermasyarakat. Untuk itu dalam hal mencerdaskan masyarakat, saya ikut berkontribusi  dengan bergabung bersama teman-teman dengan menyelenggarakan kajian umum islam yang membahas seputar keagamaan meliputi fiqih, aqidah, syariat islam dan semua yang berhubungan dengan agama islam dengan narasumber yang mumpuni di bidangnya. Kajian ini diselenggarakan setiap sebulan sekali di masjid As-Sakinah Cevest Bekasi. Tujuannya agar masyarakat dapat berwawasan lebih tentang agama islam, berahlak mulia serta berperilaku sesuai syariat islam. Saat menjelang hari raya Idul Adha, saya beserta teman-teman mengajak mahasiswa/i untuk ikut berkontribusi pada hari besar bagi agama Islam ini. Dengan menginfaqkan sebagian hartanya, diharapkan mahasiswa/i dapat belajar untuk berkurban bersama, dan hasil kurban ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan. 
Pengabdian saya tidak sampai sebatas pencerdasan agama saja, dalam hal pencerdasan mengenai keterampilan juga ikut saya lakukan. Karena kecintaan saya pada bidang elektro, dalam komunitas RWSC (Red White Skills Comunity) ini, saya ikut berkontribusi dengan diselenggarakannya seminar dengan tema “Sosialisasi RWSC, LKS, ASC, WSC dan Trial practice machine trainer industry automation” yang berlangsung pada tanggal 23 agustus 2016 dan dihadiri oleh pihak guru-guru elektro se-Kota Bekasi. Harapan saya beserta teman-teman bahwa hasil seminar ini dapat diimplementasikan oleh pihak guru pada siswanya. Kedepannya, saya dan teman-teman dalam wadah komunitas ini merencanakan adanya ekstrakulikuler robotika di sekolah menengah pertama. Dengan ini, siswa/i diharapkan dapat mengenal teknologi sejak dini dan dapat mengembangkannya sehingga menciptakan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Pada saat ini, saya pun sedang merancang proyek tentang alat otomasi yang bertujuan untuk meringankan pekerjaan manusia.
Suatu hari, orangtua saya menyampaikan sebuah pesan bahwa kelak saya harus bisa sekolah setinggi mungkin sampai level doktor agar dapat membantu perekonomian keluarga serta mencerdaskan masyarakat yang tidak mampu merasakan pendidikan di bangku sekolah. Nasihat orang tua saya ini menjadi pelecut serta dasar motivasi untuk terus belajar, bekerja, bermimpi dan menggapainya dengan kelak semoga mimpi saya akan terwujud. “Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah lumpuh dan agama tanpa ilmu pengetahuan bagaikan orang buta”. Kutipan ini saya dapat dari guru sekolah yang membuat saya ingin terus mewujudkan mimpi agar masyarakat indonesia punya wawasan luas dalam ilmu pengetahuan, diikuti dengan pemahaman yang baik tentang agama. Motivasi saya untuk terus aktif berkontribusi dalam pencerdasan di masyarakat terdapat pada Al-Qur’an surah Al Mujadalah ayat 11 yang artinya “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kamu dan juga orang-orang yang dikarunia ilmu pengetahuan hingga beberapa derajat”. Untuk itu saya bermimpi untuk membangun yayasan islam yang memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa berprestasi serta menjadi santri dengan belajar agama islam di yayasan tersebut. Besar harapan saya beasiswa Baituzzakah Pertamina ini menjadi sarana saya untuk mewujudkan mimpi saya serta memungkinkan saya memberikan kontribusi yang lebih untuk bangsa dan negara Indonesia di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar