Tepat
pada tanggal 26 juli tahun 1997 telah lahir anak laki-laki yang telah dinantikan
oleh orang tuanya agar kelak dapat mewujudkan mimpi orang tua serta
membangkitkan perekonomian keluarga dan bermanfaat untuk masyarakat. Anak itu
tidak lain adalah si penulis essay ini. Nama saya Budi Maryanto, seorang
mahasiswa jurusan Teknik Elektro di Politeknik Negeri Jakarta. Saya berasal
dari Kota Bekasi tepatnya di Pondok Ungu kecamatan Medan Satria. Saya anak ke-3
dari 3 bersaudara, kakak yang pertama sudah berumah tangga, sedangkan kakak
yang kedua belum bekerja. Saat ini saya tinggal bersama kedua orang tua serta
kakak kedua saya. Ayah saya bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan,
sedangkan ibu saya sebagai ibu rumah tangga. Sambil menimba ilmu, saya membantu
orang tua saya dan menjadi kuli panggul bahan bangunan jika ada tetangga yang
membutuhkan jasa saya.
Tidak
lupa puji syukur saya panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia
Nya, saat ini saya masih diberi kesempatan untuk membantu orang-orang yang saya
cintai serta dapat terus menempuh pendidikan di bangku kuliah demi terwujudnya
impian keluarga. Pendidikan formal saya dimulai dari SD Negeri Medan Satria III
Bekasi pada tahun 2002 – 2008, dilanjutkan ke SMP Bina Siswa Utama pada tahun
2008 – 2011. Kemudian saya meneruskan ke SMK Negeri 1 Kota Bekasi dengan
kejuruan Teknik Kendaraan Ringan pada tahun 2011 – 2014. Melewati jalur UMPN (Ujian
Masuk Politeknik Negeri) tahun 2014 saya menempuh bangku perkuliahan di
Politeknik Negeri Jakarta hingga saat
ini.
Bermula
dari tingkat Sekolah Dasar, saya mengukir prestasi akademik dengan mendapatkan
dan mempertahankan posisi 5 besar di setiap tahunnya, serta di anugerahi sebagai
peraih nilai Ujian Nasional tertinggi ke-3 di sekolah. Tak luput, di bidang non
akademik saya menjadi juara 1 lomba sepak bola se-Kecamatan pada tahun 2007. Di
tingkat SMP, saya mulai belajar aktif dalam berorganisasi pada ekstrakulikuler
rohis serta menjadi ketua kelas saat kelas 1 SMP sampai kelas 2 SMP. Pada
tingkat SMK, saya ikut serta dalam pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan
oleh PT Sparta Jayasakti, yaitu menjual sabun cair ke masyarakat. Saya juga
ikut serta dalam Lomba Pramuka Gamajalastri VI sederajat Tingkat Se-Jawa Barat,
DKI Jakarta, dan Banten sebagai peserta dalam cabang lomba senam komando. Tidak
hanya itu, saya menjadi satu dari empat perwakilan sekolah dalam pelatihan yang
diselenggarakan oleh BBPLKLN CEVEST Bekasi dengan pelatihan “Teknisi Spesialis
Tune Up Injection” selama satu bulan.
Pengalaman
organisasi saya terus berkembang saat duduk di bangku kuliah. Tahun pertama
saya ikut aktif di organisasi Hamasah (Himpunan Mahasiswa As-Sakinah) serta
menjadi panitia dalam acara PERBAN (Pelatihan Hari Raya Kurban) pada tahun
2014. Di tahun kedua saya terpilih menjadi ketua Hamasah periode 2015/2016
dengan aktif menjadi project officer kajian umum islam. Pada tahun ketiga ini
saya terpilih menjadi ketua Departemen Kerohanian SMPK periode 2016/2017. Saat
ini kegiatan diluar kampus juga ikut aktif di komunitas RWSC (Red White Skills
Comunity) cabang bekasi yang bergerak dibidang keterampilan. Saya pun terpilih
menjadi koordinator divisi sarana dan prasarana di komunitas tersebut.
Keaktifan di organisasi mengasah kemampuan saya dalam kepemimpinan, membangun
inisiatif untuk mengambil tindakan nyata dalam merespon permasalahan bersama
dan membangun jaringan pertemanan lebih luas. Di luar organisasi untuk
menyalurkan hobi, saya ikut olimpiade Politeknik Negeri Jakarta dengan meraih juara
5 Lomba Catur.
Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20
tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri,
kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan,
kepribadian serta akhlak mulia. Bagi saya,
pendidikan untuk setiap orang sangatlah penting dalam keberlangsungan kehidupan
bermasyarakat. Untuk itu dalam hal mencerdaskan masyarakat, saya ikut
berkontribusi dengan bergabung bersama
teman-teman dengan menyelenggarakan kajian umum islam yang membahas seputar
keagamaan meliputi fiqih, aqidah, syariat islam dan semua yang berhubungan
dengan agama islam dengan narasumber yang mumpuni di bidangnya. Kajian ini
diselenggarakan setiap sebulan sekali di masjid As-Sakinah Cevest Bekasi.
Tujuannya agar masyarakat dapat berwawasan lebih tentang agama islam, berahlak
mulia serta berperilaku sesuai syariat islam. Saat menjelang hari raya Idul
Adha, saya beserta teman-teman mengajak mahasiswa/i untuk ikut berkontribusi
pada hari besar bagi agama Islam ini. Dengan menginfaqkan sebagian hartanya,
diharapkan mahasiswa/i dapat belajar untuk berkurban bersama, dan hasil kurban
ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Pengabdian
saya tidak sampai sebatas pencerdasan agama saja, dalam hal pencerdasan mengenai
keterampilan juga ikut saya lakukan. Karena kecintaan saya pada bidang elektro,
dalam komunitas RWSC (Red White Skills Comunity) ini, saya ikut berkontribusi
dengan diselenggarakannya seminar dengan tema “Sosialisasi RWSC, LKS, ASC, WSC
dan Trial practice machine trainer industry automation” yang berlangsung pada
tanggal 23 agustus 2016 dan dihadiri oleh pihak guru-guru elektro se-Kota Bekasi.
Harapan saya beserta teman-teman bahwa hasil seminar ini dapat
diimplementasikan oleh pihak guru pada siswanya. Kedepannya, saya dan
teman-teman dalam wadah komunitas ini merencanakan adanya ekstrakulikuler
robotika di sekolah menengah pertama. Dengan ini, siswa/i diharapkan dapat mengenal
teknologi sejak dini dan dapat mengembangkannya sehingga menciptakan karya yang
bermanfaat bagi masyarakat. Pada saat ini, saya pun sedang merancang proyek
tentang alat otomasi yang bertujuan untuk meringankan pekerjaan manusia.
Suatu
hari, orangtua saya menyampaikan sebuah pesan bahwa kelak saya harus bisa
sekolah setinggi mungkin sampai level doktor agar dapat membantu perekonomian
keluarga serta mencerdaskan masyarakat yang tidak mampu merasakan pendidikan di
bangku sekolah. Nasihat orang tua saya ini menjadi pelecut serta dasar motivasi
untuk terus belajar, bekerja, bermimpi dan menggapainya dengan kelak semoga
mimpi saya akan terwujud. “Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah lumpuh dan agama
tanpa ilmu pengetahuan bagaikan orang buta”. Kutipan ini saya dapat dari guru
sekolah yang membuat saya ingin terus mewujudkan mimpi agar masyarakat
indonesia punya wawasan luas dalam ilmu pengetahuan, diikuti dengan pemahaman
yang baik tentang agama. Motivasi saya untuk terus aktif berkontribusi dalam
pencerdasan di masyarakat terdapat pada Al-Qur’an surah Al Mujadalah ayat 11
yang artinya “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kamu dan juga
orang-orang yang dikarunia ilmu pengetahuan hingga beberapa derajat”. Untuk itu
saya bermimpi untuk membangun yayasan islam yang memberikan beasiswa bagi
pelajar dan mahasiswa berprestasi serta menjadi santri dengan belajar agama
islam di yayasan tersebut. Besar harapan saya beasiswa Baituzzakah Pertamina
ini menjadi sarana saya untuk mewujudkan mimpi saya serta memungkinkan saya
memberikan kontribusi yang lebih untuk bangsa dan negara Indonesia di masa
depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar